membekas kerguaan yang mengikis segala harapanbintang bertaburan menghiasi kehampaan langitterasa sesak menusuk di ruang-ruang kebadianjanji manis yang tersimpan di sela-sela hidupkini sirna dan membekas di hamparan bebantuan nafas....
kulihat sosok beta yang sungguh lelah
suara berat menciptakan rasa resah dalam benakku
aku terdiam di tengah hamparan padang rumput yang tertutup bayangan malam
suara malam membekas setiap pikiran yang rapuh
aku mencoba merima setiap ucapan yang beta ucap kali ini
hingga aku menyadari betapun tak berada disampingku
tergambar kesedihan terkam dalam gulungan ombak yang merjang hamparan pasir
....
aku masih mencoba mencari sebuah kebenaran
masih mencoba berpikir panjang untuk bertahan disini
.......
sesaat suara beta mulai merasukiku kembali
"alf.... bukan jarak yang membuat kita berpisah bukan waktu yang membuat semua ini tiada tapi karena kita saling mencintai dan takdir yang membuat kita jauh"
air mata pun jatuh mendorong segala emosinya
terasa jantung ini berhetik beberapa detik
tak kurasan saraf-saraf yang menjerat setiap selsel kehidupanku
...
aku tak mampu aku bertahan
mengungkap segala ucap
terdiam
terkurung dalam ruang dan waktu ucapan
dan aku hanya bisa diam tanpa menarik segala bentuk rasa dari beta
apakah ini sebuah perasaan hancur sebuah kesedihan atau sebuah akhir dari perang
yang tak berakhir tanpa sebuah kemerdekaan
....
kenapa?!!
apakah dia tak bahagian ketika bersamaku?
atau dia hanya terpaksa ketika bersamaku?
atau memang benar-benar di atak mencitaiku setulus aku mencintainnya?!
"karena kita saling mencintai dan takdirlah yang membuah kita jauh"
!!!!!TAKDIR!!!!
hanya sebuah alasan klasik tetang takdir
terasa memaksakan kehendak
bahwa beta bukan TUHANKU
bukan termasuk TUHANKU!!!!!
......
aku menoleh
kulihat beta dari kejauhan
dia pun terpaku melihatku disana
aku berteriak
"KAU BUKAN TUHANKU!!!!" KAU BUKAN TUHANKU BETA!!!! KAU TAK BERHAK BERKATA TAKDIR DIDEPANKU!!!
aku terus berteriak, terus berteriak hingga suara ini mencekik tak mampu keluar di sela-sela rongga mulutku
lindah ini terasa kelu
beta hanya memandang sambil dibanjiri tangis yang tak terbendung
"KAU TAK BERHAK BETA!!! KAU TAK BERHAK!!!!!!
aku jatuh di hamparan padang rumput yang tersapu oleh angin laut
tetesan air mata mebasahi rumput
aku terus berteriak sambil menahan segala kepedihan dihati
.....
kau putri raja yang selalu memberi petisi untukkuaku pun seperti matahari yang selalu memberi cahaya bagi kehidupanudara yang memberi setiap nafas di setiap ronga-ronga paruparu kehidupanseperti air yang memberi keseimbangandetak jantung dan nadi-nadi yang mengalir di setiap aku melangkah aku berlariTAPI kau hanya sesosok manusia wanita biasadan bukanlah TUHAN yang BERHAK merubah segala TAKDIRKUaku berhak dicintai dan mencintai tapi aku tak berhak memaksakan cinta dan kau pun tak berhak mengatas namakan cinta sebagai TUHANMU