Saturday, July 14, 2012

Mercusuar dan pantai



Minggu-minggu ini aku sendiri dimanjakan berpariwisata, tanggal 14 july 2012 pas hari sabtu ika duelpast dari jogja mengajak aku untuk berwisata ke goa cemara. Sambil menyelam minum air, sambil menunggu produksi kaos duelpast akupun berwisata. kami janjian setelah dzuhur tapi biasa jam karet kamipun berangkat jam 3an. kami hanya mendengar goa cemara dari teman saja, dan blank soal jalan serta arah tujuan kami. aku, ika, silvi dengan penuh optimis berangkat hanya dengan arahan informasi dari teman dari text sms saja. pas itu adam cs juga sedang mengadakan camping di merapi.


tradisi unik berwisata bareng ika adalah NYASAR etah kali ini akan berakhir dengan nyasarkah atau tidak tunggu saja. dari kos ku kami menuju jalan paris dan menuju kearaj bantul sepanjang jalan menuju pantai samas ke selatan terus. perjalan yang lancar dan halus beda ketika perjalanan ke telomoyo :D. dan ternayta kita tidak NYASAR kali ini.

dipersimpangan  lurus ke Menara Mercusuar, Pantai Pandan Sari Yogyakarta kanan ke goa cemara. dan perjalanan pertama kita untuk mengunjungi mercusuar ( seumur umur belum pernah lihat langsung bentuk mercusuar ) dan niat kami tidak kepatai pandan sari yang ombaknya terlihat ganas serta pasir hitam yang tak menarik tapi ada mercusuar yang membuat menarik dan penasaran.




kamipun mencoba masuk ke mercusuar kata bapak penjaga tingginya 40m ( wow) dan apa yang aku lihat di dalam tangga melingkar keatas ( takut ketinggian ) jumlah semu atangga ada 8 buah. tak mudah untuk sampai ke puncak mercusuar butuh keberanian dan tenaga extra serta kehati-hatian. semakin naik semakin ngeri juga. sampai di tangga ke delapan menuju puncak mercusuar ada tangga vertical. kami semua panik terlebih aku yang fobia ketinggian. cewek alamiah takut tapi cowok waduh, tapi karena udah tanggung, akupun memberanikan diri dan menantang fobia ini. bismillah tangga demi tangga dku lewati dan akhirnya berhasillah diriku sampai keatas, ika pun ingin mencoba tertapi tak kuat dia menahan ketakutannya apalagi silvi ( benar benar lucu expresi mereka takut ) sayangnya sampai lupa mendokumentasikan karena shock dengan ketinggian. takut lucu bercampur aduk serta wow pemandangannya sangat indah sekali. dengan narsis sendiri akupun berpoto sendiri tapi sangat susah poto sendiri dengan kamera dslr. dan tantangan terberat untuk turun dan akhirnya kami semua bisa menatang ketakutan kami walaupun keringat beranak sungai. sampai dibawah kami berpoto-poto, ada sapu ngangur kita pakai berxpresi melayang bahasa gaulnya levitation. gaya harpot coi hwhahwhawhah......




matahari mulai tengelam kami bergegas menuju pantai goa cemara terletak di dusun Patehan, Gadingsari, kecamatan Sanden, kabupaten Bantul, Yogyakarta. Disebut Goa Cemara karena di sepanjang pantai ditumbuhi rerimbunan pohon cemara udang yang membentuk lorong di tengah-tengahnya mirip seperti goa. Masyarakat sendiri yang memberi nama pantai ini dengan Goa Cemara, karena sejak awal masyarakat yang mengusahakan penanaman pepohonan cemara dan merawatnya hingga memenuhi pinggiran pantai.
Sejak memasuki area parkir, kita langsung menjumpai rerimbunan pohon cemara udang yang membuat teduh suasana. Sungguh unik, pohon-pohon cemara tumbuh dengan subur di lahan pantai yang berpasir. Berjajar-jajar, ranting dan daunnya saling terhubung dan membentuk keteduhan yang sangat alami. Dari tempat parkir kita hanya melihat hutan cemara, menutupi pemandangan pantai.





Mulanya, sekitar tahun 2000 penduduk setempat memikirkan cara “memecah angin” untuk mencegah pengikisan pasir pantai. Mereka memilih tanaman cemara udang (casuarina equessetifolia) yang mampu menahan angin dan dapat hidup di pesisir pantai. Masyarakat bekerja bakti melakukan penanaman ribuan bibit cemara, dan memeliharanya dengan tertib, hingga kahirnya membentuk hutan seperti yang kita lihat sekarang.





Di sepanjang kawasan Goa Cemara kita bisa menggelar tikar untuk bersantai, melepaskan kepenatan kerja dan rutinitas di rumah. Dari pagi hingga sore kita tidak akan kepanasan, karena banyaknya pepohonan cemara yang menjamin keteduhannya. Pada hari Sabtu dan Minggu kita akan menjumpai rombongan komunitas masyarakat yang menggelar acara di keteduhan cemara.




kami disana hanya dudduk menikmati suasana pantai ( ya menurut aku sendiri kurang menarik ) tapi karena banyak cemara disepanjang pantai bersama teman-teman jadi sangat menarik. menikamti suasana sunset kami berpoto-poto dari gaya lari melayang jongkok berdiri kami cabanin. dan dikarena ika malamnya ada acara kamipun mengurungkan kembali ( perut sudah lapar berat ) dan dalam perjalanan pulang apa yang terjadi???? ya itulah tradisi unik kita NYASAR...... kami berputar arah dan menempuh jarak yang jauh pula. :D