Thursday, January 21, 2010

3 jiwa (10 lebih 10 )





ada 3 sahabat namanya aan,abi,aci mereka sahabat yang sejati dan selalu bersama-sama, dimana ada aan pasti ada abi dan aci atau sebaliknya. mereka selalu menjadi kiblat bagi para teman-temannya. Mereka bertemu waktu masa SMA dulu hingga mereka kuliahpun masih bersama-sama walau mereka sudah meiliki pacar sendiri-sendiri. Tapi persahabatan mereka tetap terjaga. Dari masalah kecil hingga besar selalu diselesaikan bersama, mereka selalu mendukung. Mereka keluarga. Mereka sudah dekat hingga keluarga masing-masing. Aan anak yang egois, kadang bersifat bijak kadang seperti anak kecil dan penuh dengan misteri ( tertutup ) meskipun dengan 2 sahabatnya. Abi adalah anak yang hobi makan selalu mencari makanan baru dia yang paling humoris dan kocakdiatara ke 2 sahabatnya . Yang terakhir aci cewek satu ini sangat suka bernyanyi, anaknya imut dan terlalu peka dan sensitive namun dia adalah menjadi penengah dan jarang marah. Dari keunikan itu mereka menjadi sahabat sejati.

suatu hari dibawah pohon di atas bukit yang penuh dengan bunga dan hamparan rumput yang hijau serta ditambah langit dan awan yang begitu megah. terdengar pula suara alam yang damai. suara mata air pula membuat suasan menjadi lebih sejuk dan segar. disana 3 sahabat membuat basecamp favoritnya. Di sana tempat ritual mereka tempat susah sedih, tempat bercerita….
"sobat, menurut kalian persahabat itu seperti apa??? tanya aan dengan mata yang serius
" tentu saja seperti pohon ini an!!" saut abi sambil memegang pohon itu
aci bersenandung "persahabatan bagai kepomponglah......"  wajah manisnya membuat senandung itu indah

aan pun tiduran dan melihat megany awan di langit
"maksudnya kalian seperti pohon dan kepompong???"
"ya kayak pohon bisa menghasilkan buah dan dimakan, jadinya enak kan..."
"huuuuuu abi otaknya cuma makan melulu, lebih baik kayak kepompong seperti lirik lagu favoritku"
.....
"berarti kalian hanya bersahabat karena ingin sesuatu dari persahabatan itu hanya senangnya saja"
"et, kau ngomong seperti itu an, itu menurtmu tapi bukan itu menurutku"
"jadi???"
"kau lihat pohon ini" abi menujuk pohon itu
"pohon ini tempat peneduh selalu melindungi siapa saja di bawahnya termasuk kita","dikala hujan,panas.. serta juga tempat tinggal makhluk makhluk kecil yang butuh perlindungan dari pohon ini.... intinya pohon itu kuat,dipercaya, dan selalu tumbuh berkembang dari tunas diterpa angin.... hingga dia menjadi pohon tanpa mengharap balasan!!" tegas abi penuh semangat
"berarti kalau pohon itu sudah tidak berbuah atau sakit  karena hama serta tua pasti ditebang dan diganti pohon yang lain atau yang baru lagi,seperti juga aku kan dan tidak mungkin pola pohon itu sendiri selalu butuh dan membutuhkan alias mutualisme!!!" dengan suara keras aan berkata kepada abi
"eh kau jadi nyolot seperti itu!!!!
aci pun merai tubuh abi dan menyuruhnya dia tenang
"dan kau aci, menurutmu persahabtan bagai kepompong dari ulat menjadi kupu-kupu  dan lalu dia mati dengan meningalkan keindahaan. setau aku kupu-kupu itu hidup cuma bentar, setelah itu hilang etah kemana!!! ga ada yang peduli kan!!!!kupu-kupu hanya menghisap madu terbang tanpa arah dengan sendiri egois!!!!
sontak saja aci marah "eh ann, maksutnya kamu aku  seperti itu!!! asal tau saja aku bukan seperti itu dan yang harusnya dibilang egois itu kamu!!!!
"memang aku egois kamu baru sadar kalau aku egois!!!!"
"kau dari dulu hanya bisa mencela seenaknya saja, hanya terus mengeluh, orang yang sok dan tidak percaya dengan orang lain bahkan dengan sahabatmu sendiri!!!! Apa itu filosofi sahabat menurutmu yang bias dikenal teman seperti sampah an!!!
Aan langsung berdirih dengan penuh amarah " IYA!!! Aku memang sampah dan kalian orang yang selalu tak peduli dengan diriku dan tak mau tau!!!"
"apa, tidak mau peduli…eh kau sadar an hanya kita berdua teman kau, tanpa aku dan aci kau sendiri!!!!" jawab abi dengan sindiran
"berarti memang benarkan, filosofi pohon tua mu itu…. Teman macam apa kamu" tegas aan
"memang aku bukan teman terbaik kau, tapi kau berusaha menjadi terbaik buat kau. Aku pengen tau sekarang apa filosofimu tentang sahabat. Aku percaya kau tak akan bias menjawah apa arti sahabat itu"
Aan hanya termenung diam
"iya kan kau tak bisa jawab, Cuma hanya bisa…" abi membelakangi aan
"seperti sampah,tai" aan menyelah pembeciraan
"apa yang kau bilang tadi…. Sampah!!!"
"IYA KALIAN TAI *&&*%*&!!()()*%^#$!........." bentak aan
"kau!!!!" tangan abi langsung menghantam muka aan dari belakang
Aan pun juga meberikan balasan kepada abi.
"STOP!!!! Apa ini yang kalian mau selama ini, Cuma gara-gara filosofi yang tak penting kalian jadi berkelahi dan merusak persahabatan kita….. dan terutama kau aan harusnya kau percaya dan sadar siapa sebenarnya sahabat mu yang tulus!!!! Dan aku berharap filosofi mu itu tidak sama dengan tai yang sebenarnya…." Mata aci penuh dengan air mata dan lalu pergi meninggalkan mereka berdua…
Aan dan abi pun sejenak termenung melihat aci pergi…..
"percuma aku debat atau berkelahi dengan kau hingga subuh menjelang, percuma negomong dengan orang egois. Hanya orang yang tidak punya hati tak merasa bersalah melihat sahabat ceweknya menangis…." Gumam abi kepada aan sambil dia pergi….
Aan hanya termenung di tengah hamparan rumput wajah berdarah tanpa memperduliakn lukanya
Angin menerpa, dedaunan berjatuhan di kepala aan….

……..

Dering  ringtone terdengar di balik saku anak yang terlihat metropolis dengan style anak gaul perkotaan lalu melihat handphone dengan mata yang ingin kelaur dan terpana melihatnya lalu dia langsung mengangkat
“what’z up bro…. mana aja bro????” jawab anak gaul itu
“baik baik saja jack, lah masih di sini saja” terdengar suara abi yang lemes
“wez, kayaknya lagi mendung ya bro….”
“kau ngledek aku jack….!!!” Bentak abi kesal
“nyatai…. Bro,…. Gitu saja marah bercanda”
“sorry… aku lagi bĂȘte nih super bĂȘte, rencana malam ini mau kemana jack..”
“woi,… kita biasa ma anak-anak pergi dugem and party-party… eh bentar kau ga mau ngatain-ngatain kita tho kayak dulu….” Suara aga’ ragu terucap dari mulut anak muda itu
“eh nyatai jack ga… ahhhwhahwa jadi inget yang dulu ” abi langsung tertawa
 “etra aku ikut kalian dugem boleh kan”
“we-wehe… welcome banget bro, ada yang pengen rusak lagi nih”.”bro, masalah sedih mesti ilang jika ada kita-kita…. Entar datang ke tempat biasa kita dulu nongkrong, masih ingat???”
“sip-sip, oke aku masih ingatlah”
“kirain sudah lupa bro, semenjak gaul dengan aan and aci. Eh ya gimana kabar mereka bro?? masih akur kalian beertiga”
“ga taulah, yang jelas entar malam aku datang di tempat biasa oke, bye….” Abi langsung menutup tanpa menjawab pertanyaan jacki.
Di lain tempat aci hanya terdiam di kamar dan dia juga menelepon pacarnya, co yang dulu tidak pernah direstui sama aan and abi.
“ada apa sayang, tumben telepon”
“ga papa Cuma pengen telepon, ga boleh?” aci dengan nanda sedih
“ga sayang, aku malah senang jika kamu telepon aku”
Dibalik telepon itu Cowok bernama bani sedang ditemani cewek disebalhnya yang genit tanpa sepengetahuan aci
Aci pun bercerita dengan bani tentang masalah itu dan bani menjawab dengan rayuan gombalnya yang tak jelas maknannya.
“ sayang, sudah ku bilangkan waktu aci sedih siapa yang mau dengar cerita aci, kan hanya bani kan yang mau dengar and menerima aci apa adanya“  aci tidur saja besok kita ketemu, dan pergi ke suatu tempat… biar kamu tidak sedih lagi.. oke sayang, kalau sedih aci ga lucu lagi and catiz”
“hihi… bani bisa saja sih….., oke bani… oci tidur dulu… oci sayang bani”
“met tidur oci, bani juga sayang oci.. tunggu dulu mana ciumnya”…
“wekkk, dah ah…”
Lalu oci tutup telepon dan membuang buku yang terdapat kenangan persahabatan bersama aan dan abi ke pojok kamarnya.
……
Di kamarnya sendiri aan hanya merenung di gelapnya ruangan yang berukuran 3 x 4. Dia hanya menatap di balik jendelanya. Lalu dia membuka dan keluar dari jendela yang Nampak tinggi jika  di lihat dari bawah. Lalu di memanjat tembok menuju atap rumahnya. Disana dia melihat seluruh tempat. Dan dia pun tiduran sambil melihat bulan dan bitang. Aan hanya di temani angin malam yang menusuk tulang serta suara jangkrik yang diaransemen pula oleh katak. Aan hanya terdiam sambil mengelus luka bekas tonjokan abi.
…..
Pagi yang cerah........
BERSAMBUNG.....

No comments:

Post a Comment